Selasa, 24 Maret 2015

Kepulauan Raja Ampat





Raja Ampat

Raja Ampat atau 'Empat Raja' adalah nama yang diberikan untuk pulau-pulau indah tersebut. Sebuah nama yang berasal dari mitos lokal. Empat pulau utama yang dimaksud itu adalah Waigeo, Salawati, Batanta, Misool yang merupakan penghasil lukisan batu kuno.
Pecinta wisata bawah laut dari seluruh dunia datang ke Raja Ampat untuk menikmati pemandangan bawah laut terbaik yang mengagumkan. Mulailah tur Anda dari sini dengan menyelam di bawah lautnya yang paling indah. Jelajahilah dinding bawah laut yang vertikal dan rasakan ketegangan melihat kelayaan bahwah laut yang megah. Meski Anda berdebar-debar saat terombang-ambing arus laut namun itu pastinya akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan di Raja Ampat.


Wilayah pulau-pulau di Raja Ampat sangatlah luas, mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan biota ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy dan Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang menakjubkan ini.
Anda tiba di Raja Ampat maka kegembiraan sudah dapat dirasakan. Sontak terdengar seketika orang yang baru datang di sini memuji nama Tuhan-nya karena mata dan hatinya dipikat pemandangan alam yang luar biasa. Bila tidak Anda temukan respon itu maka diam terkesima adalah bukti seseorang telah ditawan setitik surga yang jatuh di lautan yang jernih sebening kristal dan ombak lembut menyapu pasirnya yang putih.


 “Di sini bagus!” sahut ramah seorang pemandu wisata lokal dari sebuah agen perjalanan wisata di Raja Ampat. Kata-kata awal itu menandakan bahwa pengunjung telah sampai di salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Jika tidak sedang memandu wisatawan, pemandu lokal ini adalah seorang nelayan biasa. Nelayan tersebut terbiasa dengan orang luar yang datang berkunjung, mereka sangat ramah terutama jika diberi buah pinang atau permen (patut Anda coba). Cara ini telah terkenal dimana dengan memberikan permen dianggap bentuk sopan santun dan mampu mencuatkan senyum sang nelayan.

Nelayan di Raja Ampat biasanya memakan camilan saat bercakap-cakap (para-para pinang). Mereka akan saling bertukar cerita lucu sambil mengunyah buah pinang. Dalam banyak hal termasuk kemiripan alam, budaya, dan sejarah, bahwa masyarakat nelayan di Raja Ampat memiliki kesamaan dengan orang Maluku.   

Pemandangan Raja Ampat seperti dalam mimpi tetapi ini bukanlah ilusi. Saat Anda mencemplungkan diri menyelam ke bawah laut maka perhatikan dengan detail hewan laut yang menyapa. Bisa jadi kuda laut kerdil mendekati jemari Anda seakan ingin menyambut berjabat tangan.


Mantaray dan wobbegong akan berenang bersama Anda. Ikan tuna, giant trevaliies, snapper, dan bahkan barracuda turut menyambut Anda di bawah laut. Itu belum cukup, bagaimana apabila ada teman baru yang ramah yaitu ikan dugong ingin berenang bersama Anda. Jangan lewatkan juga mengamati sibuknya ikan-ikan kecil menjaga wilayahnya hilir-mudik. Bila Anda beruntung mungkin dapat berenang bersama penyu laut.

Keindahan yang alami, seolah benar-benar tidak tersentuh telah menjadi daya tarik utama di sini. Tidak perlu ungkapan keindahan langit yang biru atau pulau yang menghijau subur, karena apa yang ada di atas daratan dan di bawah lautnya akan mengatakan kepada Anda “Selamat datang di Raja Ampat; inilah surga keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.    

Kuliner
Makanan disediakan oleh pihak penyelenggara diving, mulai dari menu internasional sampai makanan tradisional yang dibuat langsung oleh masyarakat setempat. Biasanya, tersedia berbagai macam hidangan laut. Cobalah Anda cicipi sup ikan kuning yang merupakan makanan khas pulau ini.
Pilihan makanan juga banyak tersedia tentunya di Kota Waisai. Selain makanan olahan ikan laut juga banyak tersedia rumah makan Indonesia lainnya.
Berkeliling
Biasanya, penyelam akan bergabung dengan tur wisata dan tinggal di resor penyelam selama mengunjungi Pulau Raja Ampat. Untuk mengakses tempat-tempat penyelaman maka Anda dapat menghubungi agen perjalanan wisata yang dapat ditemukan di Sorong.
Dari Sorong, ada dua jenis perahu yaitu speed boat dan perahu panjang. Menggunakan speed boat dapat mengangkut 15 penumpang dengan waktu tempuh 1 jam 40 menit, harga ongkosnya Rp2.000.000,00. Sementara dengan perahu panjang mengangkut 10 penumpang dengan waktu tempuh 2-3 jam, harga ongkosnya Rp1.200.000,00. Perlu Anda ketahui bahwa harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.
Anda dapat menyewa perahu kecil jika ingin menjelajahi kepulauan ini lebih bebas. Pulau-pulau di Raja Ampat memiliki 4 pulau utama yang bergunung-gunung dan ratusan pulau kecil di sekitarnya yang dapat Anda jelajahi.


Selain itu, wilayah ini juga memiliki banyak karang yang merupakan fenomena alam yang indah. Terdapat beragam fauna unik seperti cenderawasih botak, cenderawasih merah, maleo waigeo, kus-kus. Untuk jenis flora maka Anda dapat melihat anggrek, palem, dan masih banyak yang lainnya.
Cobalah lakukan aktivitas trekking mengelilingi pulau untuk menemukan keindahan yang tersembunyi seperti air terjun dan gua kuno.
Transportasi
Gunakan penerbangan menuju Sorong yang dilayani beberapa maskapai nasional. Jika Anda terbang dari Jakarta akan memakan waktu 4 jam penerbangan ke Sorong yang berhenti di Manado dengan Lion Air atau Wings Air. Pilihan lain Anda dapat terbang selam 6 dengan Garuda atau Sriwijaya Air dengan transit di Makassar. Tersedia pula penerbangan langsung 4 jam dari Jakarta ke Sorong dengan Express Air. Anda dapat pula meneruskan penerbangan dari Sorong ke Raja Ampat dengan Susi Air berkapasitas 14 orang.
Sesaat berada di Sorong, berikutnya Anda perlu menyebrangi laut selama 2 jam dari Sorong menuju Waisai yang dilayani Kapal Perintis dan Kapal Wisata serta Kapal ASDP dengan rute Sorong-Saonek dan Waisai. Feri berangkat setiap hari dari Sorong ke Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat di Pulau Waigeo. Feri berangkat dari Sorong pukul 13.00, perjalanan dari Sorong ke Waisai memakan waktu sekira 1,5 sampai 2 jam. Feri kembali ke Sorong dari Waisai pukul 11.00. Di Sorong juga tersedia speedboat yang dapat disewakan apabila Anda ingin berkeliling.
Sorong seperti layaknya kota lain dim

Nama   : Retno Dwi Piskarini
Kelas    : 9C
No.       : 26



Tidak ada komentar:

Posting Komentar